Sebenarnya cukup banyak sumbangan aksi mahasiswa bagi bangsa Indonesia
ini. Dari yang postif sampai negatif. Apalagi apa yang telah dilakukan
oleh para mahasiswa pada zaman Orde Baru dulu. Tentu masih teringat
jelas apa yang terjadi pada Mei 1998.
Ya, pada saat
itu, terjadi suatu peristiwa yang menjadi tonggak sejarah reformasi di
negara ini. Mahasiswa dari berbagai Universitas di Jakarta bahkan
daerah, berunjuk rasa di sepanjang jalan menuju gedung MPR-DPR. Apa tujuan
mereka saat itu? Tujuannya hanya 1, yaitu menuntut
mundur Presiden Soeharto yang saat itu menjabat. Presiden Soeharto tidak
lagi dirasakan berhasil menjalankan pemerintahan setelah terjadinya
krisis moneter yang menyebabkan harga-harga sembako di pasaran melambung
naik dan membuat sengsara rakyat yang kurang mampu.
Memang saat
itu juga terjadi peristiwa yang anarkis dari para mahasiswa tersebut.
Menyebabkan kegiatan di Ibukota lumpuh karena tidak berani beraktifitas.
Polri dan bahkan TNI berusaha untuk meredam aksi dari para mahasiswa
yang memang sudah melakukan tindakan yang berbahaya. Dan akibatnya jatuh
lah korban di pihak mahasiswa yang malah semakin menyulut amarah para
mahasiswa. Akhirnya para mahasiswa pun berhasil menduduki Gedung MPR-DPR
dan memaksa para anggota Legislatif di dalamnya tidak bisa berbuat
apa-apa. Demi kebaikan bersama p0un akhirnya Presiden bersedia mundur
dan menyerahkan kekuasaan kepada Wakil Presiden saat itu, yaitu B.J
Habibie.
Apa yang dilakukan oleh para mahasiswa tersebut tidaklah
dianggap sepenuhnya benar, karena sedikit banyak mereka juga telah
merugikan masyarakat sekitar. Tapi setidaknya aksi mahasiswa ini telah
membawa perubahan yang mendalam bagi kehidupan negara ini ke depannya.
Membawa negara ini menjalankan demokrasi sesungguhnya, bukan lagi hidup
dalm suatu pemerintahan otoriter seperti yang pernah dialami oleh
masyarakat Indonesia selama kurang lebih 32 tahun di bawah pemerintahan
Presiden Soeharto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar